BIMBINGAN DAN KONSELING
DISUSUN
OLEH:
MAYKE MELINDA
1209.11.06512
PGMI IV B
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
BIMBINGAN
DAN KONSELING
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2013
BIMBINGAN
DAN KONSELING
A.
Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan adalah salah satu bentuk helping atau bantuan yang diberikan
kepada seseorang yang membutuhkan yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan karena hasil dari bimbingan itu sendiri tidak bisa dilihat
dalam satu dua kali proses bimbingan, harus dilakukan secara sistematis dan terarah supaya tercapai
tujuan yang diinginkan.
Unsur-unsur pokok bimbingan yaitu:
-
Pelayanan bimbingan merupakan proses
-
Bantuan tersebut diberikan kepada individu atau kelompok
-
Pemecahan masalah atas kekuatan klien sendiri
-
Dilaksanakan dengan menggunakan berbagai bahan
-
Bimbingan diberikan oleh orang-orang yang ahli
Konseling
adalah semua bentuk hubungan antara dua orang dimana seseorang yaitu klien dibantu
untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan
lingkungan, hubungan konseling menggunakan wawancara untuk memperoleh dan
memberikan berbagai informasi, melatih atau mengajar, meningkatkan kematangan,
memberikan bantuan melalui pengambilan keputusan.
Unsur-unsur
pokok konseling yaitu:
-
Melibatkan dua orang yang berinteraksi
-
Interaksi secara lisan
-
Waktu relatif lama dan terarah
-
Terjadinya perubahan tingkah laku
-
Penerimaan konselor secara wajar tentang dirinya.
B.
Sejarah Pergantian Nama Penyuluhan Menjadi
Konseling
Secara umum, istilah penyuluhan dan konseling itu berbeda,
penyuluhan bersifat umum, Penyuluhan
merupakan keterlibatan seseorang untuk melakukan komunikasi informasi secara
sadar dengan tujuan membantu sesamanya memberikan pendapat sehingga dapat
membuat keputusan yang benar. istilah penyuluhan pada saat itu banyak dipakai
dalam bidang-bidang lain seperti penyuluhan pertanian, penyuluhan KB,
penyuluhan gizi, penyuluhan hukum, dan lain sebagainya yang cenderung diartikan
sebagai pemberian penerangan atau informasi. sedangkan konseling bersifat
khusus, yaitu untuk menyelesaikan suatu masalah.
Penggunaan istilah bimbingan penyuluhan diganti dengan bimbingan
konseling disebabkan pola kegiatan tersebut yang dilakukan disekolah mengalami
ketidak jelasan, sehingga pola yang diterapkan berdampak buruknya pandangan
bimbingan penyuluhan, dikarenakan orang tua peserta didik memiliki perseptif bahwa anak yang ke BP selalu mempunyai
masalah. Hal tersebut disebabkan kegiatan BP dilaksanakan oleh guru mata
pelajaran bukan guru BP.
Menurut SK Menpan No.026/1989 tentang angka kredit bagi guru dalam
lingkungan departemen pendidikan dan kebudayaan disana dikatakan “Tugas guru
adalah mengajar dan membimbing” penafsiran ini berarti BP dilaksanakan oleh
guru yang berjurusan bimbingan dan penyuluhan atau jurusan psikologi. Namun, karena
masih kurangnya tenaga pendidik dibidang itu, BP selalu dilaksanakan oleh guru
yang senior maupun guru yang pensiun.
Pihak sekolah selalu mengartikan bahwa membimbing juga bisa
dilakukan guru sesuai dengan isi SK tersebut. Sehingga hal ini dapat
mengakibatkan ketidak jelasan pola dalam pelaksanaan BP yang dikarenakan oleh
tenaga BP yang tidak sesuai. Sehingga kegiatan ini tidak mendukung misi sekolah
dan tidak membantu peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan mereka.
Melalui SK Mendikbud No.025/1995 sebagai petunjuk pelaksanaan jabatan
fungsional guru dan angka kreditnya. Di dalam SK ini, istilah Bimbingan
Penyuluhan diganti menjadi Bimbingan Konseling yang lebih khusus. Di sekolah,
dilaksanakan guru pembimbing yang sesuai dengan jurusan guru tersebut adalah
guru bimbingan konseling. Dapat dilihat disinilah pola pelaksanaan bimbingan
konseling di sekolah mulai jelas karena pelaksanaannya dilakukan oleh orang
yang ahli di bidang tersebut hingga sampai saat sekarang.
C.
Perbedaan Antara Penyuluhan dan
Konseling
Penyuluhan yaitu pemberian informasi yang dilakukan oleh lebih dari
dua orang, bersifat terbuka, dan adanya perubahan tingkah laku dan ada juga
yang tidak. Sedangkan konseling adalah membahas tentang suatu masalah yang
dihadapi, yang dilakukan oleh dua orang secara rahasia yang diharapkan adanya
perubahan tingkah laku terhadap klien.
D.
Landasan Religius Dalam Bimbingan
Konseling
Landasan
bimbingan dan konseling pada hakikatnya merupakan faktor yang harus
diperhatikan dan dipertimbangkan khusunya oleh konselor selaku pelaksana utama
dalam mengembangkan layanan bimbingan dan koseling.
Manusia
adalah makhluk tuhan yang memiliki sisi kemanusiaan tersebut yang tidak boleh
dibiarkan agar tidak mengarah pada hal-hal yang negatif.maka perlu adanya
bimbingan yang mengarahkan sisi0sisi kemanusiaan tersebut ke hal-hal yang
positif. dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama, serta upaya-upaya yang
memungkinkan perkembangan dan dimanfaatkannya secara optimal. Suasana dan
perangkat budaya serta kemasyarakatan yang sesuai dengan kehidupan beragama.
Untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah.
Menurut pendapat saya perlunya sikap keagamaan agar dapat menumbuhkan kesinambungan antara
dunia dan akhirat, hendaknya difokuskanpada agama itu sendiri, agama harus
dipandang sebagai pedoman dalam hidup kita, nilai-nilainya harus diresapi dan
diamalkan, peranan agama sangat penting
karenaa pemanfaatan unsure-unsur agama hendaknya dilakukan secaa wajar, tidak
dipaksakan dan dapat menepatkan para klien sebagai seorang yang bebas dan
berhak mengambil keputusan sendiri, sehingga agama dapat berperan posiif dalam
konseling yang dilakukan.
Landasan
agama dalam bimbingan dan konseling
merupakan dasar pijakan yang paling penting yang harus dipahami secara
menyeluruh dan komperehensif bagi seorang konselor. Karena konselor tidak hanya
sekedar menuangkan pengetahuan keotak saja atua pengarah percakapan saja tetapi
agama penting untuk menumbuh kembangkan moral, tingkah laku, serta sikap siswa
yang sesuai dengan ajaran agamanya.seperti
mengatur bagaimana supaya hidup dalam ketentraman bathin, jiwa, dan juga dengan
agama dapat memberikan bimbingan dalam kehidupan.
Manusia yang merupakan makhluk ciptaan harus memandang atau
menetapkan bahwa klien juga termasuk makhluk tuhan sehingga BK memandang klien
secara netral tanpa membedakan atau memperlakukan klien sesuai dengan
kemuliaannya sebagai manusia, berarti pelaksanaan BK tersebut harus berdasarkan
ajaran agama dan kaidah-kaidah agama. Layanan BK harus merujuk pada al-Quran
dan hadits dimana dalam pelaksanaan praktek layanan BK tidak boleh bertentangan
dengan ajaran agama Islam.
E.
Pelaksanaan Asas Alih Tangan dalam
Bimbingan Konseling
Asas Alih tangan yaitu asas ini menghendaki agar piha-pihak yang
tidak mampu menyelenggarakn layanan bimbingan
dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan peserta didik
(klien)kiranya dapat menglih tangan kepada pihak yang lebih ahli. begitu
banyaknya masalah siswa sehingga sulit bagi konselor untuk mampu
menyelesaikannya, karena konselor merupakan manusia yang memiliki keterbatasan
,apabila klien menglami penyakit, kriminalitas, psikotopika, guna-guna,
keabnormalan akut. Maka konselor hendak nya memperhatikan keadaan kenormalan
klien dan subtansi masalah klien , hendaknya menyerahkan klien kepada ahli lain
seperti dokter, psikiater, psikolog, guru,
ahli bidang agama.
F.
Fungsi Pencegahan dan Pengentasan
dalam Bimbingan Konseling serta Contoh
Permasalahan
1.
Pencegahan
Yaitu membantu siswa untuk mencegah atau menghindari diri dari
berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangannya. Contoh
permasalahannya yaitu seorang guru BK memberikan bimbingan kepada siswa tentang
cara menghindarkan diri dari kegiatan pergaulan bebas, atau memberikan pengetahuan tentang dampak-dampak negatif dari pergaulan bebas
tersebut. Hal ini bertujuan, agar para siswa yang lain dapat tercegah atau
terhindar dari dampak negatif dari pergaulan bebas
tersebut.
Contoh lain permasalahanya yaitu di era globalisasi sekarang ini,
narkoba di kalangan
pelajar sudah sangat merajalela. Banyak pelajar SMP, SMA atau pun Mahasiswa yang
tidak mengetahui dampak negatif dari narkoba tersebut. Mereka hanya mengetahui
bahwa narkoba itu “enak”
bisa membuat tenang dan seperti berada di surga, padahal dampak negatifnya bisa
merusak masa depan dan
penaruh buruk bagi kesehatan.
Oleh karena itu, guru BK sesuai dengan fungsinya yaitu fungsi pencegahan agar siswa terhindar dari
masalah narkoba tersebut.
Untuk itu guru perlu memberikan informasi mengenai apa itu narkoba, apa saja
macam-macam narkoba dan
dampak negatif dari bahayanya narkoba tersebut. Semua itu bertujuan untuk mencegah dan menghindarkan setiap
siswa dari bahaya narkoba yang merajalela di masyarakat luar.
2.
Pengentasan
Adalah membantu siswa mengatasi masalah yang dialaminya. Contoh
permasalahannya yaitu siswa yang mengalami masalah tersebut datang kepada guru BK dengan tujuan untuk dientaskan
masalah yang tidak mengenakkan dari dirinya. Maka guru BK tersebut harus
berusaha membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa tersebut. Karena
fungsi pengentasan dalam BK ini menganggap bahwa orang yang tidak mengenakkan,
sehingga harus dientaskan dari keadaan tersebut.
Contoh lain permasalahannya yaitu siswa mengalami kesulitan dalam
belajar. Oleh karena itu, konselor / guru BK harus bisa mengatasi masalah
tersebut sehingga siswa / klien bisa mengentaskan masalah tersebut dengan
kemampuan dirinya sendiri dan dengan dibimbing oleh konselor. Karena hakikat
dari fungsi pengentasan ini adalah bagaimana masalah yang dihadapi klien bisa
terselesaikan oleh siswa tersebut dengan arahan dari konselor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar